Hidupku Tak Semanis Es Lilin

Penulis: Putri Nurlatipah
Jumlah Halaman: 125
Berat: -/+ 200 gr
Blurb:

Sri adalah seorang anak yang berambut hitam lurus, mata bulat, berlesung pipi, dan kulit sawo matang. Sepintas tergambar sosok Sri, seorang anak yang ceria dan tak memiliki beban sama sekali, setiap hari hanya bermain dan bercanda yang ada dalam pikirannya. Apalagi Sri terlahir sebagai cucu pertama dari keluarga sebelah bapaknya, sehingga Sri mendapatkan perlakuan yang istimewa dari keluarga sebelah bapaknya. Setiap hari Sri bermain dan bercanda dengan nenek, paman ataupun teman sebayanya yang ada dalam pikiran Sri hanya main dan main, tanpa harus memikirkan beban hidup yang dipikir orang dewasa. Sri yang dulu setiap harinya dihabiskan dengan penuh keceriaan dan tawa seakan air mata tak boleh singgah sedikit pun di pelupuk matanya.

Namun, kini Sri bukanlah Sri yang dulu, yang penuh dengan kecerian, senda ataupun tawa. Kini setiap hari Sri harus dihadapkan dengan berbagai masalah yang ada, yang jika dipikirkan malah membuat kepala pusing. Namun, jika tidak dipikirkan masalah itu akan semakin besar dan tambah membuat kepala jadi pusing.

Saking banyaknya masalah yang harus dilewati Sri, dia membuat motivasi untuk dirinya dengan sebutan “Tiada hari tanpa masalah.”

Memang seiring waktu berjalan, Sri tumbuh menjadi remaja yang sangat kuat dan tangguh. Hingga terkadang orang heran padanya dan bertanya-tanya, kok, Sri bisa sekuat itu, ya? Tak heran orang mempertanyakan itu, karena di usianya yang sangat belia dia sudah harus memikirkan masa depan adik-adiknya. Keempat orang adiknya menjadi tanggung jawab Sri, walaupun tak lepas dari bantuan nenek dan saudara dari bapaknya. Namun, Sri adalah orang yang sangat bertanggung jawab untuk masa depan adik-adiknya.